Madrasatul ‘Ulya PP. Miftahul Mubtadiin hadiri acara Silaturrahmi dan Konsolidasi Nasional Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) Salafiyah pada Sabtu-Ahad (16-17/3).
Dalam rangka mempererat tali silaturrahim, memperkuat jaringan pesantren muadalah pada jenis salafiyah, pengurus FKPM menggelar acara Silaturrahim dan Konsolidasi Nasional yang dihadiri oleh pesantren-pesantren muadalah salafiyah se-Indonesia yang tergabung dalam FKPM-Salafiyah.
Acara berlokasi di Perguruan Islam Mathali’ul Falah Kajen Mergoyoso Pati Jawa Tengah, Sebuah Madrasah yang dikelilingi pondok-pondok dan masih satu yayasan dengan Pesantren Maslahul Huda asuhan Alm. KH. Sahal Mahfudz Rais ‘am PBNU.
Sengaja acara digelar di Madrasah ini mengingat perguruan Islam Mathali’ul Falah merupakan miqat zamani dan makani (meminjam istilah KH. lukman Harits Dimyati) pesantren muadalah sehingga merupakan moment yang tepat jika pertemuan perdana berlokasi di sini.
Setelah registrasi, para peserta diarahkan pada ruang peristirahatan yang didesign layaknya hotel, acara dibuka tepat pada pukul 16.21 wis (kebetulan di madrasah ini menggunakan waktu istiwa’) atau pada pukul 15.58 wib. Pembukaan ini terpaksa diundur dari jadwal semula dikarenakan peserta belum sepenuhnya tiba di lokasi, hujan lebat menjadi salah satu faktornya.
Dikutip dari Sekjen FKPM, KH. Lukman Harits Dimyathi dari Ponpes Termas Pacitan beliau mengatakan, “Pertemuan serupa harus terus diupayakan dan terlaksana secara berkala, agar eksistensi SPM-Salafiyah tetap terlihat”.
“Selain itu, kesemangatan para peserta juga agar sama dengan kesemangatan yang dibangun oleh SPM-Ashiriyyah”. Imbuhnya pada saat membuka acara ini.
Setelah pembukaan usai, para peserta dijamu oleh salah satu dzurriyah Mathali’ul Falah, KH. Muadz Thohir di kediaman beliau sesaat setelah shalat maghrib di lokasi acara, baru kemudian masuk pada acara-acara selanjutnya sebagaimana rundown acara.
Beberapa agenda besar menjadi pembahasan pada kegiatan tersebut, sesi pertama adalah sharing tentang keadaan dan problematika masing-masing SPM salafiyah, setelah itu dilanjutkan pada pembentukan struktur kepengurusan FKPM-Salafiyah. KH. Ahmad Taufiq AR dari Pesantren Salafiyah Bayt al Hikmah Pasuruan dipercaya untuk menahkodai forum yang masih balita ini.
Bergeser pada sesi II yaitu kajian ditekankan pada penyusunan gambaran instrumen akreditasi pada SPM salafiyah. Setelah itu beberapa poin dalam hasil rapat tersebut dimasukkan dalam DEKLARASI KAJEN yang akan disampaikan ke Kemenag pusat dan pengurus FKPM.
Sebelum acara berakhir, pembahasan mengarah pada program kerja FKPM Salafiyah berikutnya, terfokus pada bidang divisi kerjasama dan advokasi. Pada pertemuan 4 bulan berikutnya, forum serupa akan diadakan di Pondok Salafiyah Pasuruan.
Acara konsolidasi diselenggarakan pada Sabtu-Ahad, 16-17 Maret 2019 dan dihadiri oleh 22 dari 33 undangan SPM Salafiyah se-Indonesia. 11 pesantren tidak hadir dikarenakan belum tergabungnya pada forum pesantren muadalah salafiyah ini.
@myh