Madrasatul ‘Ulya menerima kunjungan dari Kasubdit PD Pontren Kemenag Pusat Jakarta, Kamis (21/3).
Dengan didampingi oleh Kasi Pendidikan Pondok Pesantren Kanwil Jawa Timur, Drs. H. Abdul Ghofur, M.HI dan Kasi PD Pontren Kemenag Kabupaten Nganjuk, Drs. H. Imam Mujaib, M.HI, utusan dari Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama Pusat Jakarta, Dr. Ainur Rofiq, M.Ag mengunjungi dua SPM (satuan pendidikan muadalah) di daerah Nganjuk termasuk di antaranya SPM Madrasatul ‘Ulya PP. Miftahul Mubtadiin.
Tiba di gedung al Ummah pukul 21.12 WIS, para tamu rombongan berjumlah lima orang disambut dengan hangat oleh Kepala Madrasah, Syaiful Muda’i, M.Sy serta sekretaris, M. Yusuf Hamidi, M.Pd. setelah konfirmasi kedatangan satu jam sebelumnya.
Turut serta mendampingi malam itu yaitu pengasuh serta ketua yayasan, KH. M. Ridlwan Syaibani dan sekretaris yayasan, Thoha Mahsun, S.PdI., M.Sy. Tidak hanya mendampingi namun juga ikut mempersiapkan segala kelangkapan yang dirasa masih kurang.
Pihak manajerial MU (Waka Bag. Kurikulum, Waka bag. Kesiswaan dan staf) memang tidak bisa menemui secara lengkap malam itu dikarenakan kunjungan bersifat sangat mendadak. Hanya pihak operator emis yang bisa dihubungi untuk datang terkait dengan permasalahan data-data.
Kasubdit mengontrol serta menanyakan akan kelancaran beberapa layanan pemerintah terhadap pesantren-pesantren muadalah, seperti pengajuan, pencairan dan laporan pertanggungjawaban BOS, bantuan PIP (Program Indonesia Pintar), pencairan Tunjangan Profesi untuk guru (tuprof), format ijazah, layanan EMIS dan ujian akhir madrasah serta program-program lainnya.
Ke depan, setiap SPM di semua daerah yang berjumlah 88 SPM diharuskan mengirimkan kalender akademik dalam satu tahun ke Kemenag Daerah dan diteruskan sampai ke pusat. Dari data tersebut pihak Kemenag pusat akan menjadwal dan menyebarkan visitor untuk melihat secara langsung pelaksanaan ujian akhir madrasah di setiap SPM mengacu pada kalender akademik yang telah dikirimkan sebelumnya.
Kasubdit juga sempat mengisi pidatonya di depan para santri yang saat itu bertepatan dengan peringatan Rajabiyah di Pondok Putra dalam acara Pondok Krempyang bershalawat, sebuah momen yang tepat dan pas untuk sekaligus memperkenalkan tentang eksistensi pesantren muadalah.
Dalam pidatonya beliau menyampaikan tentang tingkat-tingkat pesantren dan kesesuaian pesantren ini dengan tipikal tersebut. Juga disampaikan tentang
Tagline dari Kemenag yaitu mengembangkan dan mempertahankan pesantren muadalah. Beliau juga memberikan motivasi kepada para santri untuk tetap semangat dalam mencari ilmu terlebih di dalam pesantren.
Tepat pada pukul 22.36 WIS, rombongan pamit untuk undur diri dan langsung bertolak masing-masing ke Surabaya dan Jakarta.
@myh